Penulis:
Eko Jatmiko Utomo Ph.D (c)
Business & HR Consultant
Public Trainer & Master Coach
www.ekoutomo.blogspot.com

RINGKASAN
Studi literatur dan riset empiris menunjukkan bahwa dua dimensi penentu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah strategi dan eksekusi. Perusahaan membutuhkan strategi karena dalam upayanya menjual barang atau jasa kepada konsumen, mereka tidak sendirian, ada pesaing yang melakukan kegiatan yang sama. Dengan demikian dibutuhkan strategi agar konsumen lebih memilih barang dan jasa yang mereka jual dibandingkan dengan barang dan jasa yang ditawarkan oleh kompetitor.

Namun strategi yang hebat tidak menjamin bahwa perusahaan akan untung. Sebuah gambar arsitektur rumah yang indah luarbiasa hanyalah sebatas gambar diatas kertas, bukan merupakan rumah yang nyata. Dibutuhkan serangkaian proses dan aktivitas untuk mengeksekusi dan mewujudkan gambar arsitektur menjadi sebuah rumah yang dapat dilihat, dipegang dan dihuni. Kegiatan ini dalam bisnis dinamakan eksekusi, kegiatan paling penting dalam perusahaan.

Penelitian empiris dalam dunia bisnis menunjukkan bahwa ternyata hanya 40% strategi dieksekusi dengan baik. Sisanya sebesar 60%, strategi dieksekusi dengan buruk atau tidak dieksekusi sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya (Nielson dkk., 2011).

Eksekusi, sebuah terminologi yang ambigu dan sering diterjemahkan secara berbeda-beda oleh banyak orang. Sebagian berpendapat bahwa eksekusi sekedar menjalankan rencana yang sudah dibuat dalam strategi. Padahal strategi itu sendiri hanyalah merupakan panduan besar mengapa, apa dan bagaimana mencapai target perusahaan. Sementara bisnis dijalankan hari demi hari dengan detail kecil-kecil yang harus diputuskan dan dieksekusi setiap saat…..Untuk melanjutkan silahkan masuk ke link http://ekoutomo.blogspot.co.id/